Mentalitas Italia Berubah Drastis Hanya Dalam Dua Tahun

Perubahan mentalitas Italia terjadi saja kedalam rentang batas yang relatif gesit: dua tahun. Demikian analisa mantan pelatih terberjaya Leicester City, Claudio Ranieri.
Menurutnya, terdalam dua tahun, Gli Azzurri polesan Roberto Mancini adil-adil menampilkan permainan yang jenjang lebih percaya diri memakai agresif, tak lagi mengedepankan pragmatisme.
Sepanjang kampanye Euro 2020, Italia penuh mendapat pujian daripada berbagai pihak karena penampilan mereka bahwa lurus-lurus fresh bersama keluar daripada pakem. Skuad Mancini mempertontonkan permainan bahwa lebih menyerang.
Selain itu, Italia juga sekalakian terdorong untuk bermain beserta mendominasi lawan.
Malam ini, Gli Azzurri akan bertaruh memerebutkan titel Euro 2020 kontra Inggris di Wembley. Ranieri optimistis, Leonardo Bonucci cs ala akhirnya akan tersenyum lebar di akhir pertandingan.
"Saya sangat bahagia karena ada kurang lebih pemain muda, maka tentu saja kurang lebih pemain berpengalaman laksana Georgio Chiellini, Leonardo Bonucci maka Jorginho. Ada perpaduan adapun sangat bagus," ujar Ranieri kepada BBC Sport.
"Sungguh bermakna bahwa kami kembali ke level terkeras. Penting bagi seluruh warga Italia, tidak namun di kalangan fans," jelasnya.
"Kami sekarang punya mentalitas yang tepat. Ya, kami menyandang jiwa Italia, kami bergeming bersama, kami menderita, kami berjuang. Namun, Mancini ingin memberi tim Italia ini kebahagiaan untuk bermain ke depan, menyerang dalam segala situasi," urainya.
"Mentalitas kami telah bersilih paling dalam dua tahun. Kapan saja peluang itu ada, kami ingin mendominasi lawan. Ketika itu tidak mungkin, kami akan berusaha menjumpai memenangkan pertandingan," pungkas pelatih yang kini menangani Sampdoria tercatat.
Italia melenggang ke final Euro 2020 setelah mengeliminasi Spanyol melalui pertarungan panjang hingga adu penalti. Adapun Inggris, lolos berkat kemenangan 2-1 kontra Denmark antara fase extra-time.