Yann Motta Pinto Ambisi Ikuti Sukses Pemain Brasil Di Persija Jakarta

Palang pintu asal Brasil, Yann Motta Pinto, bertekad mengikuti kesuksesan pelaku sepakbola Negeri Samba yang perah merasakan gelar juara bersama tim ibukota tersebut kedalam dua dekade terakhir.
Yann Motta diadakan Persija melalui klub Liga Utama Singapura (S-League) Tanjong Pagar United, lagi merupakan klub keduanya di Asia. Pemain berusia 21 tahun ini telah menjalani debutnya bersama Persija di turnamen pramusim Piala Menpora 2021 bulan kelak.
Setelah turut membantu Persija mengangkat trofi Piala Menpora, Yann Motta kini membidik sukses lebih hebat lagi, yakni kampiun Liga 1 2021/22. Yann Motta ingin mengikuti sukses sejumlah penggawa Brasil di Persija yang ikut membantu Macan Kemayoran menjadi juara.
Di musim 2001, Persija menjadi jawara bersama diperkompeten gelandang Luciano Leandro bersama bek Antonio Claudio. Sedangan dekat musim 2018, bek Jaimerson Xavier, gelandang Renan Silva, bersama pelatih Stefano Cugurra turut menyumbangkan trofi bagi Persija.
Yann Motta mengutarakan, sukses lima warga Brasil itu melecut motivasinya menjumpai mencapai torehan akan sama. Ia menginginkan dirinya turut dikenang suporter Jakmania berkat kesuksesannya.
“Saya mau beroperasi memadat agar itu bisa mengikuti jejak mereka. Saya juga ingin dikenang terdalam sejarah Persija,” tegas Yann Motta dikutip laman resmi klub.
Sebetulnya ada satu pemain asal Brasil lainnya yang memperberkuasa Persija dalam musim 2019, ialah Xandao. Sayangnya, bek berusia 33 tahun ini rusak membawa Persija meraih berkembang, maka hanya menempati status sepuluh klasemen akhir.
Sebelum bergabung demi Persija, lanjut Yann Motta, ia telah berdiskusi demi Noh Alam Shah. Manajer Tanjong Pagar itu sudah merumput hadapan Indonesia bersama Arema dan Persib Bandung.
“Sebelum memutuskan pindah, saya sempat meminta saran lagi beliau menganjurkan saya untuk pindah ke Indonesia,” menyiah pemuda akan tampil antara 14 pertandingan Tanjong Pagar, lagi menyumbang dua gol itu.
“Menurut beliau, kompetisi Indonesia lebih tidak marah daripada Singapura. Beliau juga menyebut Persija bak alpa satu tim gendut, sebatas memerankan area nan pas bagi saya mengembangkan diri.”
SIMAK JUGA: BERITA SEPAKBOLA NASIONAL!